Mengingat Revolusi Industri 4.0, peran guru di perguruan tinggi menjadi sangat penting dan strategis. Di era digitalisasi, seorang guru harus mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, dosen harus memiliki kompetensi inti yang kuat, soft skill, berpikir kritis, kreativitas, kemampuan komunikasi dan kemampuan kerja untuk menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi dan kompetitif. baik dengan siswa.
“Guru harus mampu beradaptasi dengan Revolusi Industri 4.0. Model pembelajaran tidak bisa lagi beradaptasi dengan model lama, pendidik harus mampu mengikuti perkembangan teknologi untuk menghasilkan lulusan yang berdaya saing. Pembicara juga berperan dalam menyebarkan semangat dan inspirasi mahasiswa daripada menyebarkan berita yang belum tentu benar (bercanda). Dosen juga sahabat mahasiswa. Pembicara juga harus teladan dan berkarakter,” kata Menteri Nasir dalam siaran persnya, Kamis (29/03/2018).
Ia juga mengingatkan perguruan tinggi untuk terus meningkatkan kapasitas dan keterampilan fakultasnya. Dengan latar belakang revolusi industri, guru juga harus mengikuti program kompetensi dasar yang memenuhi persyaratan revolusi industri 4.0.
Pihaknya telah menyiapkan berbagai kebijakan untuk menyiapkan platform kualifikasi yang memenuhi keterampilan dasar yang dibutuhkan untuk pengembangan Industri 4.0 serta pemberian beasiswa magister dan doktor kepada dosen Indonesia yang relevan dengan perkembangan Revolusi Industri 4.0.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Rektor Undip Yos Johan Utama menyampaikan bahwa Undip saat ini sudah siap menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0. Menurutnya, inovasi merupakan salah satu kunci untuk menguasai revolusi industri 4.0. Menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat membutuhkan penelitian. Oleh karena itu, Rektor Yos menjelaskan bahwa Undip saat ini sedang melakukan penelitian dan publikasi ilmiah.